NT$
NT$
NT$ atau New Taiwan Dollar (berkode
TWD) adalah mata uang resmi negara Taiwan sejak tahun 1949, menggantikan Old Taiwan Dollar (1946-1949). Unit satuannya disebut yuan, biasanya tertulis dengan
karakter 元. Misal 5元, 100元, dsb. Tapi lidah orang Indonesia yang di sini biasanya
mereka nyebutnya 5 NT, 100 NT, dsb. Oiya, NT$ 1 ini setara dengan Rp 430,68 (10 Maret 2017). Mata uang NT$ terdiri dari 5 uang
koin (NT$ 1, NT$ 5, NT$ 5, NT$ 20, dan NT$ 50) dan 5 uang kertas (NT$ 100, NT$
200, NT$ 500, NT$ 1.000, dan NT$ 2.000). Jadi, selembar uang kertas terbesar
yang bisa kita pegang setara dengan Rp 861.369,46. hahaha 😄 ...
Uang pecahan NT$ 20, NT$ 200, dan NT$ 2.000 ini cukup sulit dijumpai, dan bisa
dikatakan sangat langka. Bahkan ada seorang kenalan dari Malaysia yang sedang
berkunjung ke Taiwan, beliau sampek nanyakan apa saya punya uang kertas NT$
200... hahaha...
Sama seperti di Indonesia, harga-harga di Taiwan tiap kota bisa beda-beda. Harga-harga di Taipei, ibukota Taiwan, paling mahal dibandingkan dengan kota-kota lain. Pernah dulu pas main ke kampusnya dosen saya di Hsinchu, saya cukup kaget liat harga seporsi makan siang dengan lauk ayam yang lumayan besar cuma NT$ 65, padahal itu kalo di Taipei bisa NT$ 90-100. Di Taipei sendiri harga makanan tiap tempat juga beda-beda. Dari 3 kantin halal di kampus, yang paling murah adalah di Halal Buffet (apapun yang kita ambil, harganya tergantung beratnya makanan setelah ditimbang, kecuali ayam), kemudian kantin vegetarian rata-rata NT$ 40-50, dan yang paling mahal adalah kantin Mediterranean (yang jual masakan khas Timur Tengah, harga sekitar NT$ 65-100). Makanan yang di luar kampus malah jauh lebih mahal. Misal masakan Indonesia di rumah makan Indonesia, harganya mulai dari NT$ 70 - 160. Kalo mau nyoba menu khas Taiwan yang halal bisa ke mie daging (niuroumian) dan harus merogoh kocek agak dalam NT$ 110-155.
Katakan untuk seporsi makan siang di
kantin sekolah (tanpa daging) adalah NT$ 50, kalo di-rupiah-kan setara dengan
Rp 20.000. Di Indonesia mungkin makan di kantin sekitar Rp 7.000, ya hampir 3
kali lipatnya kan... Eits, tapi tunggu dulu, di sini penghasilan penduduknya
juga 3 kali lipat daripada orang Indonesia. Jadi ya sama aja kan. hehe 😁..
Pertama kali datang ke Taiwan, pasti kebanyakan dari kita selalu me-rupiah-kan
semua harga. Dan mungkin beberapa ada yang menarget dirinya sendiri supaya
tidak menghabiskan lebih dari sekian NT$ dalam sehari, supaya bisa berhemat.
Wajar lah.. tapi lama-lama ntar juga bakal lupa me-rupiah-kan lagi. Ya karena
kita tiap hari pegangnya NT$ terus, bukan rupiah lagi. Apalagi buat teman-teman
mahasiswa yang dapat beasiswa yang "lebih dari cukup" baik dari
profesornya, dari kampus, dari pemerintah Taiwan, atau beasiswa dari pemerintah
Indonesia, mereka sudah lupa cara me-rupiah-kan semua harga...
Back to NT$, jadi menurut pendapat saya, pemerintah disini cukup
bijak dalam memilih pecahan mana yang mau dicetak dalam bentuk koin dan mana
yang dicetak dalam bentuk kertas. Kalo kita lihat, mata uang koin terbesar
adalah NT$ 50, dan itu bisa dipake untuk beli makan siang atau sekedar jajan streetfood, jadi baik orang
kaya maupun orang miskin, dari anak-anak sampek orang tua, ya mereka masih
tetep bawa uang receh kemana-mana karena masih berharga. Sampai banyak yang
menyiapkan dompet khusus untuk uang koin. Transaksi yang paling sering
dilakukan masyarakat di pasar dan di night
market biasanya ya banyak
menggunakan uang koin. So? Jadi uang NT$ itu awet. Uang yang
banyak digunakan masyarakat dalam 'segala kondisi medan', yaitu uang koin,
lebih awet daripada jika menggunakan uang kertas. Uang NT$ 10 atau NT$ 50
kehujanan, jatuh ke air, kena minyak, terinjak, jatuh di dagangan ikan, tetep
utuh, gak berubah bentuk dan warnanya. Bayangkan kalo itu uang kertas. Pasti
baru sebentar udah lecek. Let's
think about our rupiah...
Pas bank Indonesia merilis uang baru, saya mikirnya bakal ada redenominasi jumlah 0 nya atau paling gak ganti uang kertas Rp 1.000-5.000 jadi uang koin saja. Ternyata cuma ganti gambar doank, hadeeh... Liat deh uang yang kita pegang... uang kertas Rp 1.000, Rp 2.000 atau Rp 5.000, pasti ada yang lecek, kumel2, atau ada yang disambung pake selotip karena pernah sobek. Dan bandingkan sama uang NT$ 100 atau NT$ 500 yang beredar di masyarakat,.... hmmm... mulus dan masih dalam kondisi baik semua.. Inilah hal pertama tentang uang yang bisa kita pelajari dari Taiwan.
Student ID card yang terintegrasi dengan EasyCard |
EasyCard
Selain menggunakan uang beneran, masyarakat Taiwan juga sering menggunakan uang yang disimpan dalam bentuk saldo di sebuah kartu. Misalnya ada EasyCard, iPass, HappyCash, dsb. Mirip kartu debit. Dan bagusnya, tidak ada potongan biaya sama sekali saat mengunakan kartu tersebut. Student ID card NTUST terintegrasi dengan EasyCard, jadi kami bisa tinggal isi saldo di kartu mahasiswa ini dan sudah bisa digunakan untuk banyak hal. Misalnya untuk pake Ubike, naik bus, naik MRT, naik kereta, bayar belanja di convenience store (7-11 dan Family Mart), dsb.
EasyCard reader di Ubike station |
Cara pakainya juga gampang, tinggal tempelkan kartunya di card reader yang biasanya ada di Ubike station, di gate MRT dan kereta, di deket sopir bus, atau di kasir convenience store. Kemudian saldo kita akan berkurang sesuai dengan biaya yang harus kita bayarkan. Jadi memang benar-benar mempermudah warga dalam melakukan pembayaran dan memanfaatkan public transportation.
EasyCard dan iPass reader di dalam bus |
Debit Card
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya,
orang-orang di Taiwan selain menggunakan uang beneran juga memanfaatkan 'kartu
bersaldo', contoh lainnya adalah kartu debit dan kartu kredit. Beasiswa untuk
mahasiswa di NTUST disalurkan melalui bank Post Office yang memberikan kartu
debit berlabel VISA. Dan dengan kartu ini kita bisa gunakan untuk belanja di
Carrefour atau di supermarket lainnya, atau bahkan untuk pesan tiket pesawat.
Pernah saat saya gunakan untuk membayar belanja di Wellcome, salah satu
supermarket kecil disini, saya liat di receipt belanjanya
tidak ada potongan biayanya, uang yang terpakai ya sama dengan total belanjaan
saya. Jadi gak perlu repot-repot ambil uang tunai dari ATM kalo kita di
mudahkan dengan menggunakan kartu debit ini secara langsung.
Inilah cerita saya tentang 'NT$',
harapannya kita bisa banyak belajar dari hal terkecil ini. Study in
Taiwan, Learn from Taiwan. Untuk
Indonesia yang lebih baik.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Ditulis sebelum berangkat Jumatan #TGIF
Taipei, 10 Maret 2017
Taipei, 10 Maret 2017
Halo Mas. Boleh tanya? Semoga berkenan menjawab ya.
BalasHapus售價 : NT599元 ---> kalau begini ini berapa ya harganya? Ingin mengkonversi ke Rupiah, mau beli buku online tapi ga ngerti itu maksudnya dalam NT$ apa Chinese Yuan Mas? Mohon info ya.
Trus tulisan ini artinya harga perbuku apa 1 set(total 3 buku)?
經典文學繪本套書 (3冊合售)
Terima kasih sebelumnya. 🙏
Regards,
Inara
Kaliin aja 470 rupiah bang
BalasHapus