Eid Mubarak in Taipei

03.30.00 Hafiedz Pradana 1 Comments

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar...
La Ilaha Illallahu Wallahu Akbar...
Allahu Akbar Wa Lillahil-Hamd

Lebaran di Taiwan
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini (1437/2016) adalah pertama kalinya saya ber-lebaran di negeri orang, di Taipei City - Taiwan. Alhamdulillah, lebaran di Taipei gak kalah asyik dengan di Indonesia, kok...

Merayakan lebaran di Taipei, Taiwan
Yap, meskipun sudah menempuh 1 tahun kuliah program master di Industrial Management - Taiwan Tech (National Taiwan University of Science and Technology) dan bulan Juli-Agustus bertepatan dengan summer vacation, namun saya memutuskan untuk tetap stay di Taiwan. 

Ada 2 alasan utama, yang pertama adalah karena tugas dari profesor di lab saya belum selesai. Rasanya sungkan kalau pulang duluan karena masih ada tanggungan tugas lab, meskipun profesor sebenarnya telah mengijinkan saya untuk pulang ke Indonesia. Alasan kedua, saya pikir sebaiknya uang tiket Taiwan-Indonesia pp ditabung saja lah, supaya cepat terkumpul 'sebongkah berlian'nya. Untuk apa? ya untuk kamu, iya kamu, eaaaa... :P. Jadinya saya tetap di sini menemani teman-teman yang sedang defense untuk thesis-nya, hahaha..

1 Syawal 1437
Hari Senin, 4 Juli 2016, saya tak lupa membayar zakat fitrah melalui perwakilan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU di kampus. Sore harinya sebelum shalat Isya, perwakilan Taipei Grand Mosque (TGM) menyampaikan bahwa saat itu imam masjid sedang melihat penampakan hilal. Para jamaah diminta untuk menunggu sebentar. Kemudian setelah beberapa saat, diumumkan bahwa hilal belum tampak, artinya hari Selasa (5 Juli 2016) belum 1 Syawal masih 30 Ramadan 1437. Jadi malam itu kami melaksanakan shalat Isya dan Tarawih terakhir.

Tak terasa Ramadan telah berlalu, 5 Juli 2016 adalah hari terakhir kami puasa di Taipei. Setelah menyantap menu ta'jil, kami shalat Magrib dan setelah itu imam shalat (Ust. Fauzan Adzima) memimpin takbir kemenangan:

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar...
La Ilaha Illallahu Wallahu Akbar...
Allahu Akbar Wa Lillahil-Hamd

Selesai shalat, kami pun menyantap menu buka bersama terakhir tahun ini di TGM. Alhamdulillah, terima kasih TGM, karena sahur dan buka puasa di sini, kantong mahasiswa seperti kami ini masih tetap terjaga ketebalannya, hahahaha... :D 
Takbiran pun dilanjutkan setelah shalat Isya.

Shalat Idul Fitri di Taipei City
Di Taipei, ada beberapa pilihan tempat untuk shalat Idul Fitri, bisa di TGM, Taipei Main Station (TMS), dan Taipei Cultural Mosque. Saya memutuskan shalat Idul Fitri di TGM karena saat Idul Adha dulu saya sudah pernah shalat di TMS, selain itu TGM lebih dekat dengan kampus daripada TMS. Shalat dijadwalkan mulai pukul 8.30 (GMT+8), namun ada info bahwa sejak jam 7.00 sudah susah cari tempat shalat. Akhirnya saya, Yusuf, dan Zendhi berangkat jam 6.30, dan alhamdulillah masih dapat tempat di dalam masjid. Dan benar saja, pukul 7.00 shaf shalat di dalam sudah penuh, dan beberapa saat kemudian sudah banyak jamaah yang harus berdiri di belakang. Sambil menunggu waktu shalat dimulai, gema takbir tak henti-hentinya dikumandangkan.

Walikota Taipei City, Ko Wen-je 
memberikan sambutan di teras TGM
(sumber: Taipei Masjid Agung)
Sekitar pukul 7.45 walikota Taipei City, Ko Wen-je, hadir di TGM untuk memberikan sambutan dan menyampaikan beberapa hal antara lain ingin menjadikan Taipei City sebagai Muslim-friendly city. Dia berharap semua muslim yang tinggal di Taipei City akan merasa nyaman. Pemerintah telah menambah beberapa tempat shalat di public area, selain itu jumlah restoran bersertifikat halal juga meningkat mengingat muslim tidak makan daging babi.

Pukul 8.30, shalat Idul Fitri dimulai. Terlihat banyak jamaah dari berbagai negara yang hadir (dari Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, muslim lokal Taiwanese, dll), namun mayoritas adalah WNI (yang merupakan mahasiswa dan BMI/Buruh Migran Indonesia). Bahkan jamaah perempuan pun sampai ada yang shalat di roof top masjid dan di taman-taman masjid, karena saking banyaknya jamaah shalat Idul Fitri tahun ini.

Bersiap untuk shalat di roof top masjid
(sumber: Taipei Masjid Agung)
Pihak KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) selaku perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan membuatkan surat izin libur tanggal 6 Juli 2016 ke para majikan BMI, sehingga banyak BMI yang libur bisa melaksanakan shalat Idul Fitri. Namun ada juga BMI yang tetap harus bekerja menjaga orang tua atau nenek sang majikan, alhasil dibawalah para orang tua tersebut ikut shalat ke masjid, hehe...

Menyiapkan tempat shalat di taman masjid
sambil tetap bekerja menjaga orang tua
(sumber: Taipei Masjid Agung)
Berbeda dengan di Indonesia yang bermahzab Syafii, shalat Idul Fitri di TGM menggunakan mahzab Hanafi, dengan pelaksanaan sebagai berikut:
Rakaat 1
1. Takbiratul ikram
2. Takbir 3 kali
3. Ta'awudz, basmallah, Al Fatihah, dan surat pendek
4. Ruku' - i'tidal - sujud - duduk di antara 2 sujud - sujud
Rakaat 2
5. Takbir (berdiri dari sujud)
6. Ta'awudz, basmallah, Al Fatihah, dan surat pendek
7. Takbir 3 kali
8. Ruku' - i'tidal - sujud - duduk di antara 2 sujud - sujud
9. Duduk tahiyat akhir
10. Salam

Khutbah setelah shalat Idul Fitri
Setelah itu dilanjutkan dengan 2 khutbah oleh khatib yang merangkap sebagai imam shalat. Selesai shalat, kami saling berjabat tangan, berpelukan, dan saling memafkan kesalahan masing-masing. Betapa indahnya Islam ini :)

Saling bersalaman, berpelukan, dan memaafkan
Sebelum kembali ke kampus, saya sempatkan sarapan dahulu. Di depan masjid sudah banyak yang menjual pientang 便當 (nasi kotak), snack, dan minuman halal (kebanyakan khas Indonesia).

Banyak yang menjual makanan dan minuman
untuk sarapan di sekitar masjid

1 komentar: